Diselamatkannya Nabi Musa dari Fir’aun

musa

Salah satu peristiwa agung yang dikenang umat Islam pada tanggal 10 Muharram (Hari Asyura) adalah diselamatkannya Nabi Musa ‘alaihis salam dan Bani Israil dari kejaran Fir’aun yang zalim. Peristiwa ini bukan hanya bagian dari sejarah para nabi, tapi juga menjadi pengingat tentang kekuasaan Allah, kemenangan kebenaran, dan pentingnya keteguhan iman.

Kisah Singkat: Ketika Laut Terbelah

Fir’aun adalah raja Mesir yang sangat sombong dan kejam. Ia memperbudak Bani Israil dan bahkan memerintahkan pembunuhan bayi laki-laki dari mereka. Nabi Musa diutus oleh Allah untuk menyampaikan kebenaran dan mengajak Fir’aun agar menyembah Allah.

Namun, Fir’aun menolak, bahkan mengejar Nabi Musa dan kaumnya yang hendak menyelamatkan diri. Ketika mereka terjepit di tepi laut dan Fir’aun sudah mendekat, Nabi Musa berdoa kepada Allah. Maka dengan izin-Nya, laut terbelah dan Nabi Musa bersama kaumnya selamat menyeberang, sementara Fir’aun dan tentaranya tenggelam.

“…Maka Kami wahyukan kepada Musa: ‘Pukullah lautan itu dengan tongkatmu.’ Maka terbelahlah lautan itu, dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.”
(QS. Asy-Syu’ara: 63)

Puasa Asyura: Syukur atas Keselamatan

Ketika Rasulullah ﷺ tiba di Madinah, beliau mendapati kaum Yahudi berpuasa pada hari Asyura karena memperingati keselamatan Nabi Musa. Maka Rasulullah bersabda:

“Kami lebih berhak terhadap Musa daripada mereka.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Sejak itu, beliau menganjurkan umat Islam untuk berpuasa di hari Asyura (10 Muharram) sebagai wujud syukur dan mengenang kebesaran Allah dalam menyelamatkan hamba-Nya.

Pelajaran Berharga bagi Kita dan Anak-Anak

Di Yayasan Cahaya Alam, kami mengajarkan kisah ini sebagai bahan refleksi dan pembinaan karakter, karena ada banyak nilai yang bisa ditanamkan:

1. Teguh dalam Kebenaran

Nabi Musa tidak takut menghadapi ancaman Fir’aun, karena ia yakin bersama Allah.

➡️ Pelajaran: Anak-anak belajar untuk tidak mudah menyerah saat membela kebenaran.

2. Berdoa dalam Kesulitan

Saat terjepit di depan laut, Nabi Musa tetap berdoa dan tawakal.

➡️ Pelajaran: Dalam masalah apapun, kita ajari anak untuk berdoa dan percaya kepada pertolongan Allah.

3. Allah Maha Kuasa

Laut yang luas pun bisa terbelah dengan izin Allah. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya.

➡️ Pelajaran: Anak-anak diajak mengenal kebesaran dan kekuasaan Allah SWT sejak dini.

Penutup

Kisah keselamatan Nabi Musa dari Fir’aun adalah kisah iman, keberanian, dan kemenangan kebaikan atas kejahatan. Mari kita hidupkan kembali kisah ini sebagai bagian dari pembelajaran akhlak dan aqidah untuk anak-anak kita.

Di Yayasan Cahaya Alam, kami mengajarkan kisah para nabi sebagai inspirasi hidup, bukan sekadar dongeng. Karena dari merekalah, kita belajar menjadi manusia yang sabar, bijak, dan bertawakal kepada Allah. Dukung terus pendidikan Islami anak-anak yatim dan dhuafa bersama kami — demi generasi yang cerdas, beriman, dan berakhlak mulia.

santunan lebaran anak yatim / asyura

Bersama Yayasan Cahaya Alam, mari kita lanjutkan ikhtiar kecil yang membawa kebaikan besar untuk anak-anak yatim dan dhuafa—karena merekalah bagian dari masa depan umat ini. Untuk menjadi bagian dari gerakan kebaikan ini, kunjungi laman program dan donasi kami, atau bisa donasi di link ini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top