Dalam Islam, tanggal 10 Muharram dikenal sebagai Hari Asyura, hari yang memiliki banyak keutamaan dan peristiwa bersejarah. Namun di sebagian masyarakat Muslim, hari ini juga dikenal sebagai “Lebaran Anak Yatim” — istilah yang menggambarkan momen penuh kepedulian terhadap anak-anak yatim dan bentuk kasih sayang nyata dari umat kepada mereka.
Asal Istilah “Lebaran Anak Yatim”
Istilah “lebaran anak yatim” bukan berasal dari dalil syar’i yang khusus, namun berkembang dalam budaya umat Islam Indonesia sebagai ungkapan cinta dan penghormatan kepada anak-anak yatim. Momentum ini menjadi waktu yang tepat untuk membahagiakan mereka, sebagaimana Rasulullah ﷺ sangat memuliakan anak-anak yatim dalam banyak sabdanya.
“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini.”
(HR. Bukhari)
(Sambil mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau, yang dirapatkan.)
Keutamaan Hari Asyura (10 Muharram)
Rasulullah ﷺ menganjurkan untuk berpuasa pada hari Asyura, karena Allah akan menghapus dosa setahun yang lalu bagi yang berpuasa (HR. Muslim). Selain itu, banyak ulama menyebut hari ini sebagai hari yang diberkahi dan penuh ampunan.
Di luar ibadah pribadi, Asyura juga menjadi momen berbagi kebahagiaan, terutama kepada anak-anak yatim yang sangat dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya.
Mengapa Perhatian terhadap Anak Yatim Begitu Penting?
Mereka kehilangan kasih sayang orang tua yang seharusnya membimbing.
Mereka seringkali juga kehilangan akses terhadap pendidikan dan kehidupan yang layak.
Islam memerintahkan umatnya untuk menjaga, menyantuni, dan membahagiakan anak yatim sebagai bentuk ibadah sosial yang sangat besar pahalanya.
Program Yayasan Cahaya Alam: Menyambut Asyura dengan Cinta
Di Yayasan Cahaya Alam, kami menjadikan 10 Muharram sebagai momen istimewa untuk:
Mengadakan santunan dan pembagian hadiah untuk anak-anak yatim & dhuafa
Menyelenggarakan kegiatan edukatif dan hiburan Islami
Mengajak masyarakat luas untuk ikut serta dalam berbagi kebahagiaan
Kami percaya bahwa membahagiakan anak yatim di hari yang mulia adalah bentuk nyata dari keteladanan akhlak Rasulullah ﷺ.
Penutup
10 Muharram bukan hanya hari puasa, tetapi juga hari cinta dan kepedulian. Mari jadikan “lebaran anak yatim” bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi gerakan harian: menyayangi, melindungi, dan mendampingi mereka setiap waktu.
Semoga setiap bantuan dan perhatian yang kita berikan menjadi jalan keberkahan dan penghapus dosa di hadapan Allah.
Bersama Yayasan Cahaya Alam, mari kita lanjutkan ikhtiar kecil yang membawa kebaikan besar untuk anak-anak yatim dan dhuafa—karena merekalah bagian dari masa depan umat ini. Untuk menjadi bagian dari gerakan kebaikan ini, kunjungi laman program dan donasi kami, atau bisa donasi di link ini.