![puasa-fidyah](https://ycajakarta.or.id/wp-content/uploads/2025/01/pngtree-ramadan-kareem-concept-al-quran-and-tasbih-on-the-prayer-rug-image_15579051.png)
Pernahkah Anda mendengar tentang fidyah dalam ibadah puasa? Bagi sebagian orang, melaksanakan puasa Ramadhan bisa menjadi tantangan berat, terutama bagi mereka yang memiliki alasan tertentu untuk tidak mampu menjalankannya. Namun, Islam sebagai agama yang penuh kasih sayang memberikan solusi, yakni melalui fidyah. Apa itu fidyah, dan bagaimana tata cara pelaksanaannya? Yuk, simak penjelasan berikut!
Pengertian Fidyah
Fidyah berasal dari kata fadaa, yang berarti “tebusan.” Dalam konteks ibadah puasa, fidyah adalah pengganti kewajiban puasa bagi orang yang tidak mampu melaksanakannya karena alasan tertentu. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt:
“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin.”
(QS Al-Baqarah: 184)
Fidyah menjadi bentuk keringanan bagi umat Islam, tetapi tetap harus dijalankan sebagai wujud ketaatan kepada Allah Swt.
Siapa yang Wajib Membayar Fidyah?
- Orang Tua Renta
Lansia yang secara fisik tidak mampu menjalankan puasa Ramadhan dapat menggantinya dengan fidyah. - Orang yang Sakit Permanen
Mereka yang memiliki penyakit kronis dan tidak memungkinkan untuk berpuasa seumur hidup juga wajib membayar fidyah. - Wanita Hamil atau Menyusui
Jika puasa dapat membahayakan kesehatan ibu atau anak, maka wanita hamil atau menyusui boleh menggantinya dengan fidyah. - Orang yang Meninggal dengan Utang Puasa
Ahli waris dapat membayar fidyah untuk puasa yang ditinggalkan almarhum jika dia tidak sempat menggantinya selama hidup.
Tata Cara Membayar Fidyah
Fidyah dibayarkan dalam bentuk makanan pokok sesuai dengan kebutuhan harian. Misalnya, di Indonesia, fidyah umumnya berupa beras sebanyak 1 mud (sekitar 675 gram) per hari puasa yang ditinggalkan. Alternatifnya, fidyah dapat berupa uang yang nilainya setara dengan makanan pokok tersebut.
Penerima fidyah adalah fakir miskin, dan fidyah harus diberikan secara langsung kepada mereka. Namun, saat ini, banyak lembaga amil zakat yang juga menyediakan layanan pembayaran fidyah sehingga mempermudah umat Islam untuk menunaikannya.
Waktu Membayar Fidyah
Fidyah bisa dibayarkan pada hari yang sama saat puasa ditinggalkan, atau ditunaikan sekaligus setelah bulan Ramadhan berakhir. Namun, semakin cepat fidyah dibayarkan, semakin baik agar kewajiban ini tidak tertunda.
Hikmah Membayar Fidyah
- Wujud Ketaatan
Fidyah menunjukkan ketaatan seorang hamba dalam memenuhi kewajiban meskipun tidak dapat melaksanakan puasa secara langsung. - Kepedulian Sosial
Dengan membayar fidyah, kita turut membantu meringankan beban fakir miskin. - Pengingat untuk Senantiasa Bersyukur
Membayar fidyah menjadi momen untuk merenungi karunia Allah Swt, terutama nikmat kesehatan dan rezeki yang kita miliki.
Penutup
Puasa fidyah adalah bukti bahwa Islam sangat memudahkan umatnya dalam menjalankan kewajiban ibadah. Dengan adanya fidyah, setiap muslim tetap dapat menunaikan tanggung jawabnya kepada Allah Swt sekaligus membantu sesama yang membutuhkan.
Pastikan fidyah Anda diberikan dengan niat yang tulus dan dilakukan sesuai aturan syariat. Dengan begitu, insyaAllah, keberkahan dan pahala akan mengalir tidak hanya untuk Anda, tetapi juga untuk mereka yang menerima manfaat dari fidyah tersebut. Jangan lupa, konsultasikan dengan tokoh agama atau lembaga zakat terpercaya untuk memastikan fidyah Anda tertunaikan dengan benar.
Mari tunaikan kewajiban fidyah Anda bersama Yayasan Cahaya Alam. Dengan fidyah, Anda tidak hanya melaksanakan kewajiban, tetapi juga membantu mereka yang membutuhkan, menjadikan setiap rupiah yang Anda keluarkan penuh keberkahan.
![fidyah-campaign](https://ycajakarta.or.id/wp-content/uploads/2025/01/14.-Fidyah.jpg)
Jangan tunda kebaikan, karena setiap kepedulian Anda akan menjadi cahaya bagi sesama. Hubungi kami sekarang dan jadilah bagian dari gerakan kebaikan bersama Yayasan Cahaya Alam!